nova88 alternatif
ibcbet login
Mengenal Kesenian dalam Masyarakat Suku Sunda

Mengenal Kesenian dalam Masyarakat Suku Sunda

Mengenal Kesenian dalam Masyarakat Suku Sunda – Masyarakat Sunda tak hanya mempunyai etos dan nilai budaya tersendiri, akan tetapi mereka pun memiliki kesenian budaya Sunda yang bisa dibilang cukup dikenal oleh masyarakat di luar Jawa Barat. Adapun kesenian budaya server thailand gacor Sunda yang dimaksud, di antaranya kesenian sisingaan, tarian khas tradisional Sunda, wayang golek, alat musik dan musik tradisional Sunda yang lazimnya diselenggarakan di pertunjukan kesenian. Populasi suku Sunda alias Tatar Pasundan ini paling banyak ada di Jawa Barat. Yap, wilayah yang memiliki luas mencapai 4.417.000 ha atau sekitar 35% dari luas Pulau Jawa dan Madura ini memang telah lama menjadi kampung halaman para masyarakat suku Sunda. Jika masyarakat pada umumnya menyebut suku ini dari Jawa Barat, maka masyarakat suku Sunda sendiri justru menyebut wilayahnya dengan istilah Tatar Sunda alias Dataran Sunda. Tatar Sunda maksudnya adalah wilayah (tanah; tatar) yang meliputi bagian barat dari Pulau Jawa, dengan batas sebelah Timur adalah Sungai Cimapali (sampai akhir abad ke-16 saja). Sementara itu, batas sebelah Tatar Sunda adalah laut yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, yakni Selat Sunda.

Sementara itu, masyarakat Sunda lebih menyebut dirinya sendiri sebagai urang Sunda. Dalam bahasa Sunda, kata “urang” berarti ‘orang’. Yap, secara etimologis, kata “Sunda” yang berasal dari kata ‘su’ berarti segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan. Sedangkan menurut bahasa Sansekerta, kata “Sunda” terbentuk dari kata ‘Sund’ yang berarti bercahaya dan terang benderang. Ada juga dari bahasa Kawi yang menyebutkan bahwa kata “Sunda” ini bermakna ‘air, daerah yang banyak air atau subur, waspada’. Istilah “Sunda” pun juga ditemukan dalam buku berjudul The Hammond World Atlas yang diterbitkan oleh majalah Time pada tahun 1980. Kala itu, Sunda Islands (Kepulauan Sunda) digunakan untuk menyebut seluruh kepulauan yang ada di Nusantara ini. Bahkan ketika zaman penjajahan lalu, pihak Portugis dan Belanda pun membagi wilayah Nusantara ini menjadi 2 gugusan kepulauan, yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil.

Kesenian dalam Budaya Indonesia

Kesenian itu telah menjadi bagian dari kebudayaan berwujud hasil karya manusia. Pada suku Tatar Pasundan ini ada banyak kesenian yang hingga saat ini dijadikan tradisi masyarakat untuk tetap dilestarikan. Mulai dari Sisingaan, Kuda Lumping, Kuda Renggong, Reog, hingga Wayang. Sisingaan adalah kesenian tradisional yang berupa arak-arakan dengan empat orang dewasa menggotong patung berbentuk singa dan ditunggangi oleh anak kecil. Berhubung kesenian ini adalah arak-arakan, maka tentu saja akan diiringi oleh suara tabuhan gendang dan terompet. Saat ini, kesenian Sisingaan masih dilakukan di hari-hari bersejarah seperti hiburan resmi, kegiatan HUT Kemerdekaan RI, dan beberapa hari besar lainnya.

Kuda Lumping menjadi salah satu kebudayaan berwujud hasil karya manusia yang menggunakan kayu berbentuk kuda. Yap, dalam prosesnya pun akan mendatangkan “dukun” untuk mengundang roh halus sehingga orang yang spaceman slot memainkannya akan kesurupan. Ketika orang tersebut sudah kesurupan, maka dirinya akan menunggangi kayu berbentuk kuda dan diiringi dengan suara tabuhan gendang serta terompet. Perlu diketahui bahwa kesenian ini hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang telah terlatih, karena ketika kesurupan tak jarang mereka akan memakan kaca, rumput, ataupun benda-benda berbahaya lainnya. Wayang selain menjadi kesenian khas Indonesia juga menjadi peninggalan kebudayaan suku Sunda, khususnya Wayang Golek. Yap, Wayang Golek ini adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang dalang. Tak lupa dengan iringan musik degung dan nyanyian sinden. Cerita yang dibawakan biasanya Ramayana, Mahabharata, dan tokoh-tokoh dari tanah India lainnya.

Itulah ulasan mengenai apa itu suku Sunda beserta asal-usul, sejarah, hingga peninggalan kebudayaan yang berwujud gagasan, aktivitas manusia, dan hasil karya manusia. Sebenarnya, masih ada banyak sekali kesenian yang menjadi bagian kebudayaan berwujud hasil karya manusia dari suku Sunda, sebut saja ada rumah adat bernama Badak Heuay, alat musik bernama Angklung, tari daerah bernama Tari Jaipong, pencak silat Cikalong, kain tenun Majalaya, dan lainnya.

Karya Sastra Suku Sunda

Wujud kebudayaan yang berupa hasil karya manusia diantaranya adalah karya sastra. Yap, Sastra Sunda umumnya adalah karya kesusastraan yang ditulis dalam Bahasa Sunda dan berkenaan dengan kebudayaan suku Sunda. Karya sastra ini telah muncul sejak abad ke-11 dengan dituliskan di atas daun lontar menggunakan aksara Sunda Kuno, aksara Cacarakan, hingga huruf Arab. Jenisnya pun beragam, mulai dari yang berbentuk pantun, mantra, cerita wayang, hingga buku suci.

Salah satu karya sastra suku Sunda yang terkenal adalah Carita Parahiyangan yang berupa naskah starlight princess kuno sejak abad ke-16. Carita Parahiyangan ini berisikan penjelasan akan bagaimana sejarah Tanah Sunda berdiri, terutama pada kekuasaan di dua ibukota Kerajaan Sunda, yakni Keraton Galuh dan Keraton Pakuan. Naskah yang ditulis dalam 47 lembar halaman ini mulanya ditulis di daun lontar menggunakan aksara Sunda Kuno. Saat ini, naskah asli dari Carita Parahiyangan sudah dapat dilihat di Museum Nasional Indonesia Jakarta. Beberapa karya Sastra Sunda yang dikenal oleh masyarakat luas adalah:

  • Babad Cerbon
  • Cariosan Prabu Siliwangi
  • Carita Ratu Galuh
  • Carita Purwaka Caruban
  • Nagari
  • Carita Waruga Guru
  • Kitab Waruga Jagat
  • Layang Syekh Gawaran
  • Pustaka Raja Purwa
  • Kitab Pramayoga
  • Sajarah Banten

Desa Adat di Indonesia Sebagai Lokasi Wisata Budaya

Desa Adat di Indonesia Sebagai Lokasi Wisata Budaya – Keragaman budaya Indonesia memang enggak ada duanya! Kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini seakan enggak pernah habis untuk dibahas. Mulai dari Sabang sampai Merauke, semua daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk pengeluaran macau desa adatnya yang unik. Untuk lebih mengenal keragaman budaya Indonesia, kamu bisa berwisata ke desa adatnya yang tersebar di berbagai daerah. Ini dia desa adat di Indonesia yang unik dan wajib kamu kunjungi di liburan berikutnya:

Desa Trunyan, Bali

Desa adat di Indonesia yang terletak di kecamatan Kintamani, Bali ini sudah sangat mendunia karena kemistisannya. Sebab, Desa Terunyan atau Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang unik. Di desa adat Indonesia satu ini, jenazah bukan dikuburkan, melainkan diletakan di bawah pohon Taru Menyan hingga menyatu dengan tanah. Bukannya menimbulkan bau busuk, jenazah yang diletakan di atas tanah ini justru menimbulkan bau yang harum. Bau yang harum ini dipercaya berasal dari pohon Taru Menyan yang juga dapat menyerap bau busuk dari mayat. Pohon ini juga lah yang diyakini sebagai asal usul nama Trunyan

Desa Adat Praijing

Berlokasi di Pulau Sumba, untukmu yang tengah berlibur ke Sumba sempatkan dirimu mampir ke perkampungan adat di Indonesia satu ini. Desa Adat Praijing merupakan kawasan perkampungan dimana nilai-nilai luhur dari nenek moyang masih dipegang erat oleh para penduduknya. Selain bisa mengenal dan melihat lebih dekat kebudayaan lokal, daya tarik lain dari desa adat di Indonesia satu ini adalah keindahan arsitektur tradisional yang masih menyatu dengan alam di kawasan ini.

Kampung Naga, Tasikmalaya

Untuk kamu yang ingin mengenal lebih dekat adat Sunda khas Jawa Barat yang masih spaceman slot sangat tradisional, kamu bisa mengunjungi desa adat di Indonesia satu ini. Tak hanya masih sangat tradisional, Kampung Naga yang berlokasi di Tasikmalaya ini juga memiliki pemandangan yang masih sangat asri nan hijau berpadu dengan rumah-rumah penduduk berarsitektur tradisional.

Desa Adat Suku Baduy, Banten

Di Pulau Jawa juga ada salah satu desa adat di Indonesia yang enggak kalah terkenal, yaitu Desa Adat Suku Baduy di Banten. Suku Baduy sendiri terbagi menjadi kelompok, yakni Baduy Dalam dan Baduy Luar. Untuk mengunjungi Desa Baduy Dalam, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 5 jam dengan medan yang sedikit menanjak. Urang Kanekes atau masyarakat Suku Baduy juga sangat memegang penuh kepercayaan leluhur. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat mengunjungi desa adat Indonesia satu ini, seperti:

  • Dilarang memotret
  • Dilarang mengambil hasil alam tanpa izin
  • Dilarang menggunakan sabun, shampoo, maupun pasta gigi

Desa Sade, Lombok

Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Pulau Lombok tanpa berwisata ke Desa Adat Sade. Meski lokasi desa adat di Indonesia satu ini terletak di pinggir jalan raya dan telah tersentuh teknologi modern, masyarakatnya masih mempertahankan budaya leluhur, lho! Salah satu budayanya yang dipertahankan ialah kegiatan ‘menculik’ pengantin wanita sebelum pernikahan. Perempuan di desa ini baru bisa menikah dan dianggap dewasa ketika ia berhasil menenun kainnya sendiri. Rumah-rumah di desa adat di Indonesia satu ini terlihat sederhana dengan atap daun kering. Begitu memasuki rumahnya, kamu pasti akan terkejut saat mengetahui bagian lantai rumah dibangun menggunakan kotoran sapi.

Desa Wisata Setulang, Kalimantan Utara

Desa adat di Indonesia ini adalah salah satu ‘hidden gem’ yang bisa kamu nikmati pesonanya di Indonesia. Berada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kampung ini memiliki bentang alam yang memukau. Mulai dari Hutan Desa Tana’ Ulen, hingga air terjun dan sungai yang terletak di sekitar desa. Keunikan yang terlihat di dalam kawasan desa adat di Indoensia satu ini ialah balai pertemuannya. Sering digunakan untuk gelar acara rtp slot kesenian, balai tersebut memiliki motif yang terlihat sangat rumit. Ada unsur ranting, daun, hingga hewan yang dirangkai dalam satu kesatuan yang indah. Sepulang dari desa adat di Indonesai satu ini, kamu pasti akan belajar banyak hal! Mulai dari tradisi setempat yang sangat menghormati alam, keramahan dan kebijaksanaan masyarakatnya, dan dibungkus dengan kenangan akan pesona alamnya yang indah.

Kampung Tablanusu, Papua

Kalau biasanya kampung nelayan terletak di pesisir pantai berpasir, Kampung Tablanusu justru berbeda. Masyarakat di kawasan ini tinggal di wilayah yang didominasi oleh batu koral berwarna hitam. Batu koral yang diinjak ini menimbulkan suara yang khas dan menyerupai siak tangis. Itu sebabnya kawasan desa adat di Indonesia satu ini sering disebut dengan Kampung Batu Menangis.

Selain itu, batu-batu koral ini juga dapat digunakan untuk pijat refleksi alami, lho! Kamu bisa memancing, berenang, dan menikmati pesona pantai Kampung Tablanusu yang indah. Cocok untuk kamu yang senang dengan suasana laut yang eksotis.